Langsung ke konten utama

PERMANGANOMETRI


MENENTUKAN KADAR COD PADA SAMPEL LIMBAH AIR KOLAM

A. PENDAHULUAN
         Latar Belakang
Kehidupan mikroorganisme seperti ikan dan hewan lainnya tidak terlepas dari kandungan oksigen yang terlarut dalam air, tidak berbeda dengan manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udara agar tetap dapat bertahan. Air  yang tidak mengandung oksigen tidak dapat memberikan kehidupan bagi mikrooganisme, ikan,dan hewan air lainnya. Oksigen yang terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan.
Untuk memenuhi kehidupannya, manusia tidak hanya bergantung pada makanan yang berasal dari daratan saja (beras, gandum, sayuran, buah, daging, dan lain-lain), akan tetapi juga tergantung pada makanan yang berasal dari air (ikan, kerang, cumi-cumi, rumput laut, dan lain-lain).
Tanaman yang berada di dalam air, dengan bantuan sinar matahari melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Oksigen yang di hasilkan dari fotosintesis ini akan larut dalam di dalam air. Selain itu, oksigen dari udara dapat juga msauk ke dalam air melalui proses difusi yang secara lambat menenbus permukaan air. Konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air tergantung pada tingkat kejenuhan air itu sendiri. Kejenuhan air dapat disebabkan oleh koloidal yang melayang di dalam air, dan oleh jumlah larutan limbah yang terlarut di dalam air. Selain itu, suhu air dan tekanan udara dapat pula mempengaruhi kelarutan oksigen di dalam air, karena tekanan udara mempengaruhi kecepatan difusi oksigen dari udara ke dalam air.
         Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
         Menentukan kadar COD dalam limbah air kolam BTU.
         Untuk mengetahui kualitas limbah air kolam BTU termasuk dalam kriteria apa dan layak di konsumsi atau tidak.



B. REFERENSI / TINJAUAN PUSTAKA
            Chemical Oxygen Demand (COD), atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air. Melalui cara COD tersebut dapat di tentukan tingkat pencemaran air lingkungan. Chemical Oxygen Demand adalah kapasitas air untuk menggunakan oksigen selama peruraian senyawa organik terlarut dan mengoksidasi senyawa organik, seperti amoniak (NH)  dan nitrit (NO). Dalam proses penangan air limbah biologis dan dengan sistem aerobik, oksigen menjadi penting untuk penurunan kadar COD dari pada sistem aerasi yang konvensional.
            COD adalah jumlah oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam 50 mL sampel limbah air kolam, dimana pengoksidasi yang digunakan adalah KMnO. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat di oksidasi melalui proses mikrobiologis dan mengakibatkan kurangnya oksigen terlarut di dalam air limbah tersebut.
            Gas metan terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisi anaerob pada air limbah tersebut. Suatu air limbah yang menghasilkan gas metan akan sedikit sekali menghasilkan lumpur, sebab lumpur habis terolah menjadi gas metan, dan air, serta CO.
Berdasarkan PP No.20 tahun 1990, kualitas air digolongkan menjadi 5, yaitu :
1.      Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.
2.      Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku (air minum).
3.      Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan.
4.      Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha industri, dan PLTA.
5.      Golongan E, yaitu air yang tidak sesuai untuk keperluan pada golongan A, B, C, dan D.
Parameter/Kriteria fisika air :
1.      Temperatur (suhu), suhu air minum yang normal adalah sama atau sedikit di bawah suhu kamar. Suhu yang terlalu tinggi dapat mengganggu kehidupan mikroorganisme.
2.      Warna, warna yang dimaksud dalam standar baku air minum adalah yang true colour, wrna asli, warna jernih.
3.      Bau, air minum yang baik menurut standar baku air minum adalah tidak berbau. Beberapa bau air yang spesifik, misalnya bau ikan, bau aromatik, bau bunga, dan sebagainya.
4.      Rasa, air normal pada umumnya tidak mempunyai rasa. Rasa air yang tidak normal biasanya disebabkan oleh zat-zat kimia tertentu.
5.      Kekeruhan (turbiditas), kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya partikel-partikel kecil dan koloid yang berukuran 10 nm – 10 mikrometer, misalnya amoniak, lumpur, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, plankton, pasir halus, mikroorganisme, dan lain-lain.
6.      Konduktivitas (DHL), adalah kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik. Pelarut yang ada di dalam air terdapat zat-zat terang yang bisa berupa zat asam, basa, garam, dan bahan-bahan organik lainnya. Jika semakin banyak asam, basa atau garam yang terlarut di dalam air, maka semakin banyak zat-zat yang terionisasi. Hal ini dapat menimbulkan adanya peningkatan nilai DHL air.
Parameter/Kriteria kimia air :
1.      pH, nilai pH dapat di analisa secara elektrometri, yaitu dengan menggunakan pH meter atau secara kolorimetri. Yaitu berdasarkan pembentukan warna oleh suatu indikator tertentu. Tinggi rendahnya pH suatu perairan akan berpengaruh terhadap proses dekomposisi zat-zat yang ada di dalam perairan itu. Air minum yang sehat adalah air minum dengan pH 7,6.
2.      DO (Disolved Oxygen), adalah oksigen yang terlarut dalam air dapat berasal dari fotosintesa atau secara absorbsi oksigen dari atmosfer atau udara. Kelarutan oksigen rata-rata 7-14 ppm.
3.      COD, adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk berlangsungnya proses kimia dalam suatu perairan. Pengukuran COD di dasarkan pada kenyataan, bahwa hampir semua bahan organik dapat dioksidasi menjadi CO₂ dan H₂O dengan bantuan oksidator kuat, yaitu KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.
4.      BOD, adalah oksigen yang diperlukan organisme untuk menguraikan zat-zat organik. BOD menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm, yang dibutuhkan mikroorganisme  untuk memecahkan bahan-bahan organik yang terdapat dalam air.
5.      Total alkali, untuk mengetahui adanya pencemaran pada air minum perlu dilakukan analisis mengenai total alkali.
6.      Total keasaman, untuk mengetahui adanya pencemaran pada air minum karena asam-asam mineral atau asam-asam lainnya.
 

C. METODE KERJA
         Alat yang digunakan
         Erlenmeyer 250 mL
         Buret
         Pipet Tetes
         Api Bunsen + Kaki Tiga
         Botol Semprot
         Gelas Ukur
         Beaker Glass
         Bahan yang digunakan
         Sampel (limbah air kolam BTU)
         Larutan KMnO 0,01 N
         Larutan KI 20%
         Larutan HCl 6 M
         Larutan NaSO 0,05 N
         Indikator Kanji
         Aquadest
         Prosedur Kerja
         Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
         Ambil 50 mL sampel, lalu masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL.
         Tambahkan 5 mL KMnO 0,01 N dan panaskan selama 1 jam dalam penangas air.
         Dinginkan selama 10 menit, lalu tambahkan  KI 20% secukupnya dan 10 mL HCl 6 M.
         Titrasi dengan larutan NaSO 0,05 N sampai wrna kuning.
         Tambahkan 3-5 tetes indicator kanji sampai timbul warna biru pekat dan lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang.
         Data Pengamatan
NO
Nama larutan yang di pakai
Keterangan
1.
Volume sampel (analat) yang terpakai
50 mL
2.
V NaSO (titran) yang terpakai
32,8 mL
3.
V NaSO (titran) yang terpakai
37,2 mL
4.
N NaSO yang terpakai
0,05 N

         Perhitungan
Kadar COD   = V.sampel (titran) x N.NaSO x BE O x 1.000
V.sampel (analat)
= 35 mL x 0,05 N x 32 x1.000
     50 mL
= 56.000
       50
= 1.120 mol.eQ
= 1.120 mg/L

         Pembahasan
Kandungan COD merupakan kandungan bahan pencemar berupa senyawa kimia yang menyerap oksigen terlarut (DO) dalam air yang digunakan untuk keperluan oksidasi dan mengubahnya mnjadi bentuk senyawa lain. Dengan tingginya kadar bahan kimia yang menyerap oksigen terlarut dalam air dapat menyebabkan biota-biota yang hidup dalam air seperti ikan, dan hewan lainnya mengalami kekurangan oksigen, yang akan berakibat menurunkan daya hidup biota tersebut. Kadar pencemaran itu terjadi karena adanya limbah organik dan limbah anorganik yang di buang ke perairan dalam jumlah yang banyak. Standar mutu air tersebut di ukur dengan angka parameter dalam satuan mg/L, dengan indeks baik (I), sedang (II), kurang (III), dan kurang sekali (IV). Untuk COD masing-masing berturut-turut 20, 100, 300, dan 500.
Untuk menetukan kadar COD yang terdapat dalam limbah air kolam BTU, kita harus mengambil smpel sebanyak 50 mL. Lalu, masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL. Tambahkan KMnO (sebagai oksidator) sebanyak 5 mL. Panaskan selama 1 jam dalam penangas air, larutan berwarna ungu (pemanasan di maksudkan untuk mengurangi bahan organik yang telah teroksidasi dalam sampel). Bahan organik yang teroksidasi akan menjadi CO. Lalu, dinginkan selama 10 menit, warna larutan berubah menjadi ungu kehitaman. Hal ini disebabkan karena kandungan karbonnya terlalu banyak. Tingginya kadar BOD/COD membuat oksigen terlarut (DO) yang terkandung di dalam sampel lebih sedikit. Lalu, tambahkan larutan KI 20% dan 10 mL larutan HCl 6 M untuk member suasana asam, warna larutan (analat) berubah menjadi gelap. Titrasi dengan larutan NaSO 0,05 N sampai warnanya memudar. Lalu, tambahkan indicator kanji sebanyak 3-5 tetes dan warna larutan (analat) akan kembali menjadi pekat, ini menandakan bahwa ada sisa-sisa I di dalam sampel. Titrasi kembali di lanjutkan sampai warnanya kembali seperti warna sampel semula.
Kandungan COD yang terdapat dalam limbah air kolam BTU sangat kurang sekali di bandingkan dengan standar mutu COD. Hal ini di karenakan kandungan karbonnya yang terlalu banyak di dalam air limbah tersebut, sehingga kadar oksigen terlarutnya (DO) sangat kurang sekali dan dapat menghambat pertumbuhan makhluk hidup yang hidup di limbah air kolam tersebut.
         Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
         Kadar COD yang terdapat dalam limbah air kolam BTU adalah sebanyak 1.120 mol.eQ atau 1.120 mg/L.
         Kualitas limbah air kolam BTU sangat kurang sekali.
         Limbah air kolam BTU termasuk dalam golongan C, karena hanya digunakan untuk keperluan peternakan saja dan tidak dapat di konsumsi oleh manusia.

         Daftar Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sinopsis novel SATRIA NOVEMBER by Mia Arsjad

A.            JUDUL BUKU Satria November B.             PENGARANG Mia Arsjad C.             PENERBIT PT. Gramedia Pustaka Utama D.             TAHUN PENERBIT Terbitan pertama, Oktober 2009 E.             TEBAL BUKU 249 halaman F.             UNSUR   INSTRINSIK 1.       TEMA Pengaruh dunia bebas 2.         PELAKU CERITA ·               Mima adalah seorang pelajar yang memiliki watak baik, jujur, lincah, bawel, judes, galak, suka ...

UJI NYALA API MACAM KATION DAN WARNA API YANG DITIMBULKAN

I.                     TUJUAN Untuk mengetahui macam kation pada reaksi nyala api dan warna yang ditimbulkannya, II.                   Dasar teori Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas, warna nyala dari logam alkali tanah dapat digunakan sebagai salah satu cara identifikasi adanya unsur logam alkali dan alkali tanah dalam suatu bahan. Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tapi sesungguhnya spektrum itu terdiri atas beberapa garis warna yang khas bagi setiap unsur. UNSUR WARNA NYALA Litium Merah Natrium Kuning Kalium Ungu Rubidium Merah Sesium merah Magnesium...

sinopsis novel pengurus MOS harus mati

ini adalah sinopsis novel yg udah pernah aku baca, sinopsis ini pasti sama dengan blogger yang satu ini http://avira-4ever.blogspot.com/2011/12/sinopsis-cerita-pengurus-mos-harus-mati.html   kalian uddah pernah baca novel ini belum ? ceritanya seru lhoo buku ini adalah salah satu karya LEXIE XU buku ini lanjutan ceritanya OBSESI jadii... sebelum kalian baca ini jangan lupa baca yang obsesi ya Sinopsis cerita : Awalnya, Hanny Pelangi merasa gembira karena diminta oleh pacarnya, Benji , untuk menjadi salah satu pengurus MOS. Ia bahkan rela meninggalkan Jenny sahabatnya di Singapura dan kembali ke Indonesia hanya untuk memenuhi permintaan itu. Bersama dengan anggota Pengurus MOS lain— Ronny sang kapten tim basket yang plontos; Peter sang ketua Kelompok Pers Remaja yang congkak; Ivan sang wakil ketua OSIS yang cengeng; Violina yang kecentilan dan Mila yang lembut dan feminin (keduanya sekretaris OSIS); dan Frankie, sang biang onar yang membuat Hanny keki pada pertem...